Tugas Makalah Mata Kuliah Psikologi Umum

Posted by

Wilhelm Wundt
Memulai dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, buat sobat dumay yang budiman, kali ini saya akan berbagi materi tentang Aliran-Aliran Psikologi. Semoga Sahabat semua berkenan dan bermanfaat. 

Tugas kali ini saya membuat makalah tentang Aliran Elementisme dan Strukturalisme. Aliran Elementisme merupakan aliran yang muncul pertama pada aliran psikologi. Aliran ini dicetuskan oleh Wilhelm Wundt dan dikembangkan oleh muridnya Titchnener. Aliran Elementisme atau Strukturalisme membahas  tentang struktur kejiwaan manusia yang terdiri dari berbagai element seperti: penginderaan, perasaan, ingata dan lain sebagainya. Tugas ini saya buat sebagai salah satu untuk mendapatkan nilai tambahan di semester 2, di Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta pada Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). 

Untuk lebih lengkapnya silahkan disimak: 

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa Inggris psychology merupakan dua akar yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu: 1) psyche yang berarti jiwa; 2) logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa.
Menurut Wilhelm Wundt: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari kesaradan manusia. Wilhelm Wundt adalah salah satu tokoh yang dianggap sebagai bapak Psikologi karena dia merupakan orang yang pertama kali membuat laboratorium formal untuk riset psikologis di Universitas Leipzig dan membuat jurnal riset psikologis pertama pada tahun 1881. Wilhelm Wundt terkenal dengan aliran psikologi Elementisme atau Strukturalisme.
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari manusia dan hubungannya dengan lingkungannya. Manusia sebagai objek material dalam pembelajaran ilmu psikologi tentu memiliki kepribadian dan tingkah laku yang berbeda satu dengan yang lainnya. Manusia memiliki kecerdasan, akal pikiran, tingkah laku yang berbeda dari makhluk lainnya, sehingga manusia merupakan makhluk yang sempurna baik fisik maupun mental. Keunggulan manusia yang unik tersebut, menjadi objek pembelajaran ilmu pengetahuan terutama ilmu psikologi.
Seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya rasa keingintahuan dalam memahami manusia, mulailah bermunculan tokoh-tokoh beserta teori-teori dan aliran psikologi yang mendukung penjelasan mengenai karakter, tingkah laku serta kejiwaan manusia. Setiap aliran yang muncul memiliki paham, pengertian dan mekanisme yang berbeda terhadap objek yang sama yaitu manusia. Seperti aliran Struktualisme yang berkembang pada abad ke-19, mempelajari struktur jiwa seseorang dengan menggunakan metode kesadaran. Kerap sekali orang menganggap psikologi tersebut sebagai ilmu yang netral (bebas nilai), padahal di balik setiap teori maupun aliran psikologi, terdapat banyak perbedaan pendapat/ asumsi-asumsi yang tidak netral dari masing-masing tokoh.
Berdasarkan perbedaan tersebut, makalah ini disusun dengan tujuan untuk menjelaskan salah satu aliran psikologi seperti aliran Elementisme dan Strukturalisme dari pencentusnya dan menjawab rasa keingintahuan tentang karakter manusia yang berbeda dan unik dari makhluk lainnya.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
1.      Apa pengertian Aliran Elementisme atau Strukturalisme?
2.      Siapa saja tokoh dalam Aliran Elemntisme atau Strukturalisme?
3.      Apa subjek pembahasan dari Aliran Elementisme atau Strukturalisme?

C.      Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah
1.      Untuk mengetahui pengertian Aliran Elementisme atau Strukturalisme
2.      Untuk mengetahui tokoh-tokoh Aliran Elementisme atau Strukturalisme
3.      Untuk mengetahui subjek pembahasan dari Aliran Elementisme atau Strukturalisme












BAB  II
PEMBAHASAN

A.         Aliran Elementisme dan Strukturalisme
1.        Pengertian Elementisme dan Strukturalisme
Struktur adalah sistem transformasi yang mengandung kaidah sebagai sistem (sebagai lawan dari sifat unsur-unsur) dan yang melindungi diri atau memperkaya diri melalui peran transformasi-transformasinya, tanpa keluar dari batas-batasnya atau menyebabkan masuknya unsur-unsur luar.
Pada pertengahan abad ke-19, yaitu pada awal berdirinya psikologi sebagai satu disiplin ilmu yang mandiri, psikologi didominasi oleh gagasan serta usaha mempelajari elemen-elemen dasar dari kehidupan mental orang dewasa normal, melalui penelitian dengan menggunakan metode introspeksi. Pada masa itu, tercatat satu aliran psikologi yang disebut psikologi strukturalisme.
Strukturalisme menekankan pada pengalaman mental yang kompleks, yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana, kesadaran dan proses pembentukannya.
Tujuan psikologi, menurut kaum strukturalis adalah menyelidiki apa, bagaimana, dan mengapa terjadi pengalaman dan kesadaran. Kaum strukturalis memecahkan masalah relasi kesadaran dengan otak atau tubuh, dengan jalan menggunakan prinsip pararelisme psikofisikal, yaitu satu bentuk dualisme di mana jiwa dan tubuh dianggap sebagai dua substansi yang terpisah satu dari lain tanpa interaksi di antara keduanya; tetapi pararel antara satu dengan lainnya sedemikian rupa, sehingga untuk setiap kejadian di dalam kesadaran selalu akan terdapat peristiwa yang cocok dan sesuai di dalam tubuh. Tokoh psikologi strukturalisme ini adalah Wilhelm Wundt.
Elementisme dan Strukturalisme merupakan aliran yang pertama dalam psikologi karena dikemukakan oleh Wilhelm Wundt setelah ia melakukan eksperimennya di laboratorium. Wundt dan pengikut-pengikutnya berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks sebenarnya adalah halnya pesenyawaan kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur kimiawi. Mereka bekerja atas premisnya-premis  menyelidiki struktur kesadaran dan mengembangkan hukum-hukum pembentukkannya.

B.            Tokoh-Tokoh Aliran Elementisme dan Strukturalisme
1.             Wilhelm Wundt (1832-1920)
Wilhelm Wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus 1832 dan wafat di Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920. Wilhelm Wundt seringkali dianggap sebagai bapak psikologi modern berkat jasanya mendirikan laboratorium psikologi pertama kali di Leipzig. Ia mula-mula dikenal sebagai seorang sosiolog, dokter, filsuf dan ahli hukum. Gelar kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedokteran. Ia dikenal sebagai seorang ilmuwan yang banyak melakukan penelitian, termasuk penelitian tentang proses sensory (suatu proses yang dikelola oleh panca indera).
Pada tahun 1875 ia pindah ke Leipzig, Jerman, dan pada tahun 1879 ia dan murid-muridnya mendirikan laboratorium psikologi untuk pertama kalinya di kota tersebut. Berdirinya laboratorium psikologi inilah yang dianggap sebagai titik tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu-ilmu induknya (Ilmu Filsafat & Ilmu Faal). Sebelum tahun 1879 memang orang sudah mengenal psikologi, tetapi belum ada orang yang menyebut dirinya sarjana psikologi. Sarjana-sarjana yang mempelajari psikologi umumnya adalah para filsuf, ahli ilmu faal atau dokter. Wundt sendiri asalnya adalah seorang dokter, tetapi dengan berdirinya laboratorium psikologinya, ia tidak lagi disebut sebagai dokter atau ahli ilmu faal, karena ia mengadakan eksperimen-eksperimen dalam bidang psikologi di laboratoriumnya.
Wundt mengabdikan diri selama 46 tahun sisa hidupnya untuk melatih para psikolog dan menulis lebih dari 54.000 halaman laporan penelitian dan teori. Buku-buku yang pernah ditulisnya antara lain: “Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung” (Persepsi yang dipengaruhi kesadaran, 1862), “Grund zuge der Physiologischen Psychologie” (Dasar fisiologis dari gejala-gejala psikologi, 1873) dan “Physiologische Psychologie
Pada awal berdirinya psikologi sebagai satu disiplin limu yang mandiri, psikologi didominasi oleh gagasan serta usaha mempelajari elemen-elemen dasar dari kehidupan mental orang dewasa normal, melalui penelitian laboratorium dengan menggunakan metode intropeksi. Pada masa itu, tercatat aliran psikologi yang disebut psikologi strukturalisme. Wundt dan pengikut-pengikutnya disebut strukturalis karena mereka berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks itu sebenarnya adalah “struktur” yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana, seperti halnya persenyawan-persenyawan kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur kimiawi.

2.             Edward Bradford Titcherner (1867-1927)
Lahir pada 11 Januari 1867 dan meninggal pada 3 Agustus 1927. Sementara keluarganya awalnya ditujukan baginya untuk memasuki ulama, kepentingan Titchener yang ada di tempat lain. Pada tahun 1885 ia mulai belajar di Oxford. Dia awalnya difokuskan pada biologi, tetapi ia segera bergeser ke studi psikologi komparatif . Selama waktu di Oxford, ia mulai membaca tulisan-tulisan Wilhelm Wundtdan kemudian diterjemahkan volume pertama Prinsip teks terkenal Wundt Psikologi Fisiologis dari Jerman ke dalam bahasa Inggris.[1]
Titchener lulus dari Oxford pada tahun 1890 dan kemudian mulai belajar dengan Wundt di Leipzig, Jerman. Dia melanjutkan untuk mendapatkan gelar Ph.D. Psikologi dari Universitas Leipzig pada tahun 1892. 
Titcherner merupakan orang Inggris pertama yang mewakili pandangan psikologi Jerman (Wundt) sebagai murid Wundt, ia menerjemahkan beberapa buku Wundt dalam bahasa Inggris. Setelah belajar di Leipzig, Titcherner ingin kembali ke Oxford, namun ditolak, karena psikologi di Inggris tidak sejalan dengan Wundt. Oleh karena itu, ia pergi ke Cornell University di Amerika Serika, dan sebagai guru besar, ia mengembangkan strukturalisme di Amerika Serikat dari universitas tersebut.

C.           Subjek Pembahasan
Wundt pada masa itu (1879) sangat mengutamakan penyelidikan tentang struktur kejiwaan manusia dan ia mendapati bahwa jiwa manusia itu terdiri dari berbagai elemen (bagian) seperti pengindraan, perasaan, ingatan, dan sebagainya. Masing-masing elemen itu dikaitkan satu dengan yang lain oleh asosiasi. Oleh karena itu, aliran Wundt dinamakan elementisme, strukturalisme, dan juga asosiasisme.
Menurut Wilhelm Wundt ciri-ciri dari strukturalisme adalah penekanannya pada analisis atau proses kesadaran yang dipandang  terdiri atas elemen-elemen dasar, serta usahanya menemukan hukum-hukum yang membawahi hubungan antar elemen  kesadaran tersebut. Karena pandanganya elementalistik ini, psikologi strukturalisme disebut juga psikologi elementalisme. Selain dipandang terdiri atas elemen-elemen dasar, kesadaran, oleh Wundt dan para ahli psikologi lainnya pada masa itu, dipandang sebagai aspek yang utama dari kehidupan mental. Segala sesuatu atau proses yang terjadi dalam diri manusia, selalu bersumber pada kesasaran.
Metode yang dipakai dalam strukturalisme ialah metode instropektif. Metode introspeksi ialah orang yang menjalani percobaan diminta untuk menceritakan kembali pengalamannya atau perasaannya setelah ia melakukan suatu eksperimen. Sensasi seperti manis, pahit, dingin dapat diidentifikasi memakai introspeksi.
Wundt sangat dipengaruhi oleh 2 orang tokoh lain yang dianggap sebagai gurunya, yaitu Helmholtz dan J. P. Muller, yang membantunya mengombinasikan filsafat dengan ilmu pasti, seperti pada bukunya System of Philosophy (1884).
Penelitian utama yang dilakukan oleh Wundt dan mahasiswanya memusatkan pada upaya untuk menemukan unsur-unsur dasar, atau “struktur” proses-proses mental. Strukturalisme sendiri menyelidiki struktur kejiwaan. Kemudian, sistematika psikologi dari Wundt mengalami perkembangan dari masa ke masa:
1.        1860-an à Prasistematik
Persepsi dan perbedaan antara perasaan (feeling) dan penginderaan (sensation) yang didasarkan pada doktrin (unconscious inference).
2.        1874-1887 à Elementisme, Sensasionisme, Assosiasionisme (Physiologische Psychologie).
Mulai meninggalkan konsep-konsep unconscious inference. Jiwa merupakan elemen-elemen penginderaan, perasaan dan sebagainya yang dihubungkan dengan asosiasi (konsep yang dipinjam dari tokoh-tokoh Inggris).
3.      896 à Fase Empirisme (Brundiss der Psychologie)
Teori 3 dimensi dari perasaan (feeling), terdapat 3 pasang kutub perasaan, yaitu:
a.       Lust - Unlust = senang – tak senang (pleasantness – unpleasantness)
b.      Spannus – Losuns = tegang – tak tegang (strain – relaxation)
c.       Erreguns – Beruhigung = semangat – tenang (excitement – calm)

4.        1902-1903 à (Vilker Psychologie)
Konsep apersepsi bertambah penting. Setiap rangsangan yang sampai ke indera manusia selalu dipersepsikan, tetapi hanya yang secara aktif.
Eksperimenter hanya dapat memberikan rangsang-rangsang untuk dipersepsikan oleh orang percobaan. Dalam bukunya Volker Psychologie The Higher Mental Processes, yaitu proses-proses mental lebih tinggi dari penginderaan, perasaan, persepsi dan apersepsi.
Wundt dengan tegas membedakan antara psikologi dan fisik:
Psikologi       : “immediate experience” dan data-data, bersifat fenomenal yang tidak permanen. Keseluruhanlah yang terpenting.
Fisik              : “mediate experience” data-data konseptual karena wujud bersifat permanen.
Wundt menggunakan metode “selbs-beobachtung” atau introspeksi, yang terdapat dalam fisik jiwa dan tubuh.
Tiga persoalan yang harus dibahas dalam psikologi yang berdiri sendiri menurut Wundt adalah:
1.          Analisa dari proses kesadaran ke dalam elemen-elemen.
2.          Penyelidikan mengenai bagaimana terjadinya hubungan-hubungan antara elemen-elemen itu.
3.          Penentuan hukum-hukum yang mengatur hubungan-hubungan tersebut.
Pada pendapat terakhir ini, nampaklah inkonsistensi teori-teori Wundt.
Analisis mengenai kesadaran ke dalam elemen-elemennya, akan menghasilkan tiga hal yang tidak dapat dikurangi atau lebih disederhanakan lagi, yaitu: penginderaan, gambaran dan keadaan afektif (keadaan perasaan dan emosi). Masing-masing dari hal tersebut merupakan unsur dalam penginderaan, yang tidak bisa dipecah-pecah lagi oleh analisis introspektif. Akan tetapi, masing-masing dapat dituliskan berkenaan dengan sifat-sifatnya. Semua unsur memiliki sifat kualitas, intensitas, dan lamanya berlangsung. Kualitas merupakan sifat yang paling fundamental, yang memungkinkan seseorang membedakan satu pengalaman dari pengalaman lainnya.
  Untuk beberapa tahun lamanya, strukturalisme merupakan aliran yang dominan dari psikologi di Amerika Serikat dan Jerman; sesudah itu aliran tersebut banyak diserang oleh sistem-sistem saingan lainnya. Di Amerika Serikat, fungsionalisme menjadi sistem favorit; sedang di Jerman, psikologi Gestalt. Hal ini terjadi karena aliran ini tidak mampu memperluas metodenya tentang tingkah laku, atau tidak mampu menyajikan tes mental dan studi mengenai cara belajar.[2]




[1] http://ceplasceplosyuk.blogspot.co.id/2014/03/edward-bradford-titchener.html
[2] http://12030pip.blogspot.co.id/2013/06/aliran-aliran-dalam-psikologi.html


Demo Blog NJW V2 Updated at: Selasa, September 05, 2017

0 komentar:

Pakaian dan Sepatu disini