Kali ini saya mau berbagi pengalaman pribadi yang mana beberapa hari yang lalu pernah ngater berobat. Sebut saja, anak sama istri saya waktu itu bareng sakitnya (kompak kalii). Trus karena kejadiannya menjelang pagi, udah gitu waktunya juga mepet sama jam mau masuk kerja. Berobat ke klinik apa ke Puskesmas? Pikir saya, saya kan punya kartu BPJS. Biar sekalian tahu prosesnya kayak gimana, akhirnya saya putusin buat berobat ke Puskesmas saja. Walaupun dalam benak saya kesan negatif berobat di instansi pemerintah lumayan menghantui juga.
Okedeh singkat cerita, kami jalan menuju Puskesmas kecamatan terdekat yang ada di Jakarta Pusat. Gak pake tanya tanya lagi, sesampainya di halaman Puskesmas. Saya langsung mengambil No. Antrian. Karena yang sakit 2 orang, jadinya saya mengambil 2 nomor. Satu buat ke klinik Anak, satu lagi buat ke klinik umum. Yg jaga nomor antrian juga ramah koq, sambil nunjukkin arah klik anak dan klinik umum. Tapi karena disaranin klinik anak dulu, akhirnya saya daftar dulu diloket klinik anak. sambil naro no. antrian, saya rada clingak clinguk, jujur aja selama 11 tahun di Jakarta, belum pernah berobat di Puskesmas, hehehe.
Kemudian saya ditanya sama petugas loket bapak bapak yang kumisnya lebat banget tapi baik koq,hehe. "Bapak udah pernah berobat disini belum, anaknya, istrinya? Saya bilang ke bapak petugas, "belum pernah pak" wadduh selama ini emang berobat dimana? di klinik deket rumah pak. Oh ya udah, karena bapak baru berobat silahkan isi disini ya, kata si bapak sambil nyodorin kertas selembar buat isi identitas yang berobat. Setelah diisi, bapak tadi bilang "Bapak ada kartu jaminan kesehatan ga? saya bilang, pak saya sih udah punya BPJS, tapi anggota keluarga saya lagi proses" Ya udah, karena tidak punya bapak bayar Rp. 5000 (lima ribu rupiah). Uang tersebut sebagai retribusi kita ke daerah sodara2. "Nah, sekarang bapak ke lt. 2 minta nomor registrasi ya," Cari saja pak Ucok ya,.". Tanpa pikir panjang saya langsung menuju lantai 2. Dilantai 2 emang ada ruangan lagi, disitu ada tulisan Loket, namanya Loket Klinik Umum. Karena saya baru, jadi saya putusin nanya ke orang yang diloket. Eh dasar milik sodara2, pas nanya ruang pak Ucok dimana, gak tahunya yang ditanya ya itu dia Pak Ucok, alhamdulillah. Diloket kedua, saya didata lagi, ditanya siapa yang sakit, saya bilang yang sakit 2 orang pak, istri dan anak saya. "Oh gitu, bapak punya kartu kesehatan ga? saya bilang kalo saya udah punya, tapi keluarga lg proses. Ya udah kalo gitu bapak bayar Rp. 2000 (dua ribu rupiah).
Setelah didata di loket 2 kemudian pasien akan dapat nomor antrian pemeriksaan sesuai kliniknya, misalnya istri saya kan mau diperiksa di klinik umum, jadi dapat antrian klinik umum. Begitu juga buat anak saya, dapat antrian di klinik anak, hanya saja ruangannya berbeda. Selama proses mendapatkan nomor antrian ini saya mengalami beberapa hal yang sedikit mengganggu dari pelayanan petugas, salah satunya. Karena yang berobat 2 orang jadi saya mesti bolak balik dari loket anak dan loket umum, dan ada kesalahpahaman antar petugas, petugas loket 2 mengira kalo saya berobatnya sendirian jadi yang dikasih antrean klink umum saja. Akhirnya saya kembali lagi ke loket klinik anak buat konfirmasi. setelah itu sih baik2 saja. Istri saya juga udah dipanggil sama dokter yang akan menanganinya. Trus, anak saya juga udah lagi nunggu antrian di klinik anak. kurang lebih 8 menit, nama anak saya dipanggil deh.
Setlelah selesai pemeriksaan, jangan lupa resep obat dari dokter diambil di apotik yang sudah disediakan di ruangan berbeda, kalo bingung tanya satpam atau petugas saja, gampang kok tinggal ambil nomor antrian, trus tulis no antrian anda di kertas resep dokter kemudian taro di keranjang antrian dan tidak lama kemudian (+10 menit) jeng...jeng... jeng keluar deh obatnya yg udah diracik sama suster2 yang masih muda2 dan cantik2 lhoo..
Jadi, dari pengalaman diatas saya bisa ambil kesimpulan :
- Kalau sakit jangan ragu-ragu berobat ke puskemas, selain harga murah pelayanannya juga bagus, dokter-dokternya juga ramah. Kenapa murah, itu kan manfaat dari pajak yang kita bayar salah satunya untuk subsidi kesehatan masyarakat.
- Kalau berobat di puskesmas dan sudah memiliki Kartu sehat (Kartu Jamkesmas, Jamkesda, BPJS, dll) tidak dipungut biaya sepeser pun. Kalu tidak punya, dikenakan biaya yg sangat murah. Ditotal semua biaya yang keluar saat berobat itu hanya Rp. 7000 rupiah (2000 untuk klinik umum, 5000 untuk kilnik anak).
- Minta petunjuk yang jelas dari petugas supaya tidak seperti yg saya alami, bolak balik sampai 5 kali naik turun tangga, lumaya juga nih dengkul...hehehehe
- Manfaatkan pelayanan gratis dan murah dari pemerintah untuk berobat dan lain sebagainya. Jangan berpikiran negatif dulu ya, tidak semuanya negatif. Berbaik sangka saja.
- Jangan lupa bertanya kalau bingung, jangan diam saja karena petugas sibuk melayan pasien banyak, jadi kita harus pro aktif.
- Kalau udah diruangan dokter, jangan sungkan buat bertanya mengenai keluhan dan penyakit yg dialami supaya jelas ya.
- Siapin KTP dan kartu kesehatan yang dimiliki.
- Bagi yang baru berobat, jangan lupa no. Registrasi berobat disimpan buat kapan2 kalau berobat lagi nama kita sudah terdaftar yang berlaku untuk satu keluarga.
- Yang perlu diperbaiki dari pelayanan Puskesmas:
- Senyum petugasnya yang kurang lebar kali ya..
- Memberikan informasi yang lebih jelas dan rinci jangan terburu-baru, karena yang berobat macem2 ada nenek, ada yang baru berobat, dll.
Itulah sekelumet pengalaman saya berobat di Puskesmas, jangan ragu berobat di puskesmas ya, murah dan berkualitas karena disubsidi dari pajak kita.
Bukti Retribusi:
0 komentar:
Posting Komentar